(1). Besaran dan satuan (2). Pengukuran tunggal (3). Pengukuran berulang (4). Ketidakpastian pengukuran (5). Soal latihan
C. Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur.
Definisi mengukur, yaitu proses membandingkan suatu
suatu
besaran dengan besaran tertentu yang telah diketahui atau ditetapkan sebagai acuan.
Instrumen Pengukuran.
Pada
pengukuran yang berbeda mungkin membutuhkan alat/ instrumen yang berbeda pula.
Misalnya, saat mengukur panjang jalan digunakan meteran, tetapi saat menimbang
berat badan digunakan neraca, untuk mengukur waktu diperlukan stopwatch, dan
sebagainya.
1. Alat Ukur Panjang
Penggaris/mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup merupakan contoh alat ukur panjang.
a. Penggaris/mistar
b. jangka sorong
c. mikrometer sekrup
3. Alat Ukur Waktu
Standar satuan waktu adalah sekon atau detik (dalam buku ini akan digunakan sekon). Alat yang digunakan untuk mengukur waktu biasanya adalah jam atau arloji. Untuk megukur selang waktu yang pendek digunakan stopwatch. Stopwatch memiliki tingkat ketelitian sampai 0,01 detik. Alat ukur yang paling tepat adalah jam atom. Jam ini hanya digunakan oleh para ilmuwan di laboratorium.
Saat melakukan pengukuran mengunakan alat, tidaklah mungkin Anda mendapatkan nilai yang pasti benar (xo), melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Apakah penyebab ketidakpastian pada hasil pengukuran?
Secara umum penyebab ketidakpastian hasil pengukuran ada tiga, yaitu kesalahan umum, kesalahan sistematik, dan kesalahan acak.
1. Kesalahan Umum
Kesalahan umum adalah
kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat melakukan
pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena kesalahan membaca
skala kecil, dan kekurangterampilan dalam menyusun dan memakai alat,
terutama untuk alat yang melibatkan banyak
komponen.
2. Kesalahan Sistematik
Kesalahan sistematik merupakan
kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan dan atau lingkungan
di sekitar alat yang memengaruhi kinerja alat. Misalnya, kesalahan
kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan komponen alat atau kerusakan
alat, kesalahan paralaks, perubahan suhu, dan kelembaban.
3. Kesalahan Acak
Kesalahan acak adalah
kesalahaan yang terjadi karena adanya fluktuasi-fluktuasi halus pada
saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena adanya
gerak brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik, landasan
bergetar, bising, dan radiasi.
Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang hanya dilakukan sekali saja. Pada pengukuran tunggal, nilai yang dijadikan pengganti nilai benar adalah hasil pengukuran itu sendiri. Sedangkan ketidakpastiannya diperoleh dari setengah nilai skala terkecil instrumen yang digunakan.
Ketidakpastian (∆x) = 1/2 x Skala terkecil
Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai:
x = x0 + ∆x
x = x0 + ∆x
Contoh Pengukuran.
Pada Gambar di atas ujung benda terlihat pada tanda 15,6 cm lebih sedikit.
ketidakpastian pada pengukuran tersebut adalah sebagai berikut.
Link yang terkait:
(2). Pengukuran
(3). Pengukuran berulang
(4). Ketidakpastian pengukuran
(5). Latihan soal
Link video youtube.
Besaran, satuan, dan dimensinya:
Pengukuran:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar